Minggu, 22 Oktober 2017

QnA Tessia! (1) via sarahah & ask.fm

Ciaelah. Judulnya sok ngartis banget yak "QnA" wqwq. Belakangan ini, gue menerima beberapa pertanyaan via sarahah (walaupun sarahah sebenarnya bukan tempat untuk bertanya tapi berkomentar mengenai seseorang) dan ask.fm. Buat kalian yang pengen nanya-nanya tapi malu-malu kucing atau mau memuji saya (elah, Tes wkwk) bisa cus ke ask.fm (untuk pertanyaan) dan sarahah (untuk pujian x)) saya. Belakangan ini gue beneran sibuk sama urusan kampus; gak cuma belajar, tapi juga urusan organisasi. Pagi ini (pkl 00.45 WIB ini wkwk), gue sempetin waktu buat ngejawab beberapa pertanyaan sebagai selebrasi karena gue berhasil mengerjakan 75% tugas kampus (masih ada tugas anatomi, elog, tugas panitia, dan self-study yang menanti huhu.) Tanpa banyak bacod, gue langsung jawabin satu per satu.

(1) How to know if you are a good person? (via ask.fm)

Menurut gue, ini pertanyaan yang memiliki banyak jawaban. Kalau dari segi pandangan gue sendiri, gue tahu kalau gue orang baik jika gue melakukan suatu tindakan yang benar. Apakah tindakan yang benar itu? Perlu lo ketahui, tindakan benar tidak sama artinya dengan menyenangkan orang lain. Tindakan benar adalah tindakan yang diawali oleh suatu pemikiran terlebih dahulu;
a. Apakah saya mau orang lain melakukan hal tersebut kepada saya?
b. Bagaimana jika seluruh orang di Dunia melakukan hal yang sama? Apakah Dunia akan menjadi hancur atau sebaliknya?
c. Apakah saya mau diperlukan seperti itu oleh diri saya sendiri?

Semua pertanyaan tersebut harus mendapatkan jawaban Ya. Satu saja dari ketiga pertanyaan tersebut mendapatkan jawaban tidak maka buanglah jauh-jauh tindakan yang akan kamu lakukan tersebut. Contoh tindakan benar namun dianggap oleh sebagian orang salah:
Lo ngeliat ada temen lo berbuat curang terus lo lapor ke guru.

Bagi sebagian orang yang nggak bener (sorry ya. Orang yang menjual perilaku baik dan imagenya hanya demi nilai gue anggap kategori ini) pasti bakal mengucilkan elo dan justru menganggap lo itu orang yang jahat, tukang ngadu, annoying.

Inget: perbuatan baik bukan berarti nyenengin orang.


Walaupun lo dibenci, tapi lo itu orang baik. Bisa aja dengan lo melaporkan kecurangan mereka lo membuat mereka sadar atau kembali ke jalan yang benar. Bisa aja setelah kejadian itu, mereka tidak berani menyontek dan mulai bekerja dengan usaha sendiri. Ini sama artinya lo menyelamatkan masa depan mereka, kan? See?

Perbuatan baik terkadang menimbulkan efek yang tidak enak bagian awal. Tapi, setelah lo liat ke depannya nanti, lo baru tahu dampak positif apa yang bisa lo berikan dari perbuatan baik kecil yang lo lakuin ke orang lain.

Menurut gue, ini ada hubungannya sama chaos theory wkwk.



(2) Kenapa kamu cuek? dan sebutkan alasannya (via ask.fm)

Jawabannya sederhana; lo belum kenal gue :)

Iya. Mungkin aja kita udah temenan 3 tahun di SMA atau 1.5 tahun di kuliah, tapi lo cuma sekedar tahu apa yang mau gue tunjukkin ke lo. Tapi, bukan cuma lo aja yang bilang gue cuek. Hampir semua orang yang pernah gue kenal pun berkata demikian wkwk.

Gue bukan tipe orang yang ramah, nyapa kanan-kiri, ketawa-ketiwi, dan pintar basa-basi.

I care. I care with a lot of people, actually :) But, I prefer on 'invisible' way.
Gue bukan tipe orang yang ngeliat orang berwajah sedih lalu ngedeketin, nepuk punggung, nyandarin kepala di pundak, terus bilang, "Kamu kenapa? Cerita sama aku." kecuali kalau gue emang deket sama orangnya. Instead, gue lebih suka berdoa dalam hati, "Ya Tuhan. Kenapa ya dia? Semoga Tuhan memberi dia kekuatan dan kebahagiaan ke depannya." Sama kayak ketika gue ngeliat bapak-bapak dengan wajah melas, kecapekan dagang dan gak ada orang yang beli. Kadang-kadang, gue suka pengen nangis ngeliatnya. Gue gak ngedeketin bapak-bapak itu, gue cuma bilang dalam hati, "Ya Tuhan, semoga dagangannya laris." Udah.
Kalau sama temen di kelas, paling kalau gue merhatiin ada temen sekelas yang murung beberapa hari. Gue bakal coba deketin waktu dia sendirian. Gue pancing dikit supaya gue bisa dapet clue dia lagi kenapa. Syukur-syukur kalau dia mau curhat blak-blakan tentang masalahnya ke gue. Kalau udah gitu, biasanya gue berusaha kasih advice yang lifting up. Gue suka ngasih advice yang membuat orang lain sadar bahwa dirinya itu berharga.

Contoh lain dari sikap 'peduli dalam diam'-nya gue adalah ketika gue minta tolong papa gue buat ngisi go-pay jam setengah 12 malem karena gue gak punya uang cash dan kelaparan. Papa gue udah kirim pesan, "sudah ditransfer." Tapi, gue sengaja gak bales pesannya. Gue tunggu sampai 15 menit baru gue telpon. Kenapa harus 15 menit? Karena perkiraan dalam waktu 15 menit, papa gue udah sampai di rumah. Kalau telepon gue diangkat, berarti papa gue udah sampai di rumah dengan selamat, dong? Ya gak? hehe.

Yha. Gue mah gitu. Gak pinter menunjukkan kepedulian gue ke orang. Boro-boro sama orang lain, keluarga sendiri aja susah.

Gue gak masalah sih kalau dicap jadi orang cuek lagian juga gak suka dipuji "Ih, Tessia orang baik ya." "Ih Tessia ramah banget ya." tapi dalemnya gak 'seindah' itu. Soalnya, gue tahu kalau Tuhan melihat hati :))

Yang penting gue bisa tetep jadi pendoa bagi orang yang punya masalah,
kadang-kadang bikin status motivasi biar temen gue yang lagi sedih ngebaca dan berharap dia bisa termotivasi juga :))

(3) Menurut kalian, sahabat itu apa? (via ask.fm)
 


Menurut gue, friendship is something you mustn't take it for granted. :)
Gue sekarang susah untuk menganggap seseorang sebagai 'sahabat'.
Kalau gue sudah menganggap seseorang sebagai sahabat, artinya gue udah berkali-kali minta advice dan bantuan ke dia waktu gue lagi down dan mayoritas, dia selalu bersedia buat nolongin gue :) Bukan orang yang baru sekali-dua kali nolongin terus langsung gue anggap sahabat.

Sahabat itu orang yang selalu bisa menyempatkan waktunya kalau sahabatnya lagi kesusahan.

Sahabat itu kayak saudara beda orang tua :) Kalau udah deket, lo ngerasa sangat nyaman untuk berbagi kisah dari A-Z.

Hubungan persahabatan itu terjadi give and take antara pihak yang bersahabat. Gak bisa satu pihak selalu menjadi 'pemberi' dan pihak lainnya hanya menerima.
Hubungan persahabatan itu bukan tentang 'menjaga' dan membuat hubungan itu sempurna, tetapi tentang bagaimana orang-orang dalam persahabatan itu berusaha mempertahankan hubungannya.

(4) What is a skill you’d like to learn and why? (via ask.fm)

Banyak; skill membaca ekspresi orang, membuat jurnal yang indah, jago memainkan alat musik, fotografi, modelling, make up, de el el.

Tapi, gue paling pengen punya kemampuan membaca ekspresi orang. Supaya, kalau ada orang terdekat gue yang lagi sedih. Gue langsung bisa baca walaupun dia berusaha menutupi kesedihannya :)

(5) Kamu tipe yang malu difoto atau yang suka difoto? (via ask.fm)

Suka difoto.
 (6) Visi, misi , dan tujuan hidup kakak kedepan (untuk masa depan) itu apa? :D (via sarahah)  Waduh, gue berasa pendiri yayasan aja ditanyain visi misi segala wkwkwk.
Tujuan hidup gue sebenarnya sederhana; gue pengen memaksimalkan potensi dan kesempatan hidup yang Tuhan berikan ke gue sebaik-baiknya selama masih ada. Gue juga pengen membanggakan dan membahagiakan orang-orang baik hati yang selama ini selalu mendukung gue apapun kondisinya.   Sederhananya sih gue pengen menjadi orang yang hidupnya berguna. Titik.   (7) Motivasi kak tessia buat diri sendiri sama org lain itu apa?????????... (via sarahah) 

Setiap gue menghadapi masalah, gue selalu mengingatkan diri gue sendiri; Hey, Tuhan itu Maha Tahu, loh. Kalau Tuhan percayakan masalah segede ini ke lo, lo harus bangga. Berarti lo sudah semakin dewasa kerohaniannya. Kalau gue menghadapi masalah, gue selalu bilang ke diri sendiir, "Tenang, Tes. Lo gak sendirian, kok. Ada Tuhan yang gak bakal ninggalin lo. Dia bakal selalu ngasih lo kekuatan." Kepercayaan inilah yang membuat gue kuat sampai detik ini walaupun seringkali gue harus menghadapi masalah gue sendirian :)  Kalau motivasi dalam mengejar prestasi, gue juga kadang suka kendur, sih. Kadang juga gue kalah sama perasaan malas. "Ah, mending gue nonton drama korea.", "Ah mending gue jalan-jalan." Tapi, gue berusaha mengontrol keinginan gue sendiri dengan ngingetin kalau "Eh, lo masih punya mimpi yang lebih besar daripada ini loh, Tes. Inget, orang-orang yang mau lo banggain. Jangan bikin mereka kecewa!" :) Biasanya, gue ngelist impian gue apa aja terus gue tempel di dinding kamar biar kalau gue mulai lengah, gue bisa baca ulang impian gue. Dalam prosesnya, pasti ada yang namanya kegagalan. Tapi, justru itu bagian yang seru! Lo dibentuk menjadi pribadi yang lebih kuat, lo bakal lebih ditunjukkan siapa orang yang selalu berada di samping lo dan mana yang fake. Lo justru bakal banyak menerima pelajaran hidup ketika lo terjatuh. Waktu lo gagal, lo boleh kok nangis, kecewa, kesal. Tapi, jangan lupa bangkit lagi :) Inget orang-orang hebat seperti Einstein, Thomas Alfa Edison, Bach, Steve Jobs, dan mereka yang berpestasi luar biasa di sekitar lo. Jadikan mereka inspirasi dan bukti nyata bahwa nggak ada impian yang mustahil yang ada cuma lo-nya aja yang terlalu malas berusaha, cuma bisa ngimpi. Lo gak bisa selamanya bergantung sama orang lain karena pada akhirnya, lo hanya bisa memiliki dan mengandalkan diri lo sendiri. Inget aja. Ketika lo terjatuh, lo gak bakal pernah dibiarin tergeletak karena ada tangan Tuhan yang sanggup menopang lo senantiasa.  Oh ya, ada satu kalimat yang juga memotivasi gue,"Lakukanlah segala sesuatu seperti kamu melakukannya untuk Tuhan." :)   Cheers!  
Evangelina Tessia Pricilla
Sarahah: evtessia.sarahah.com
Ask.fm
 




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar