Jumat, 01 Agustus 2014

Kemanakah Malaikatku, Tuhan?

Begitu mendengar lagu Maher Zain - So soon, tebersit dalam pikiran saya untuk membuat sebuah puisi dari seorang anak yatim piatu. Jadi, sudah jelas. Posisi saya ketika menulis puisi ini adalah sebagai anak yatim piatu. Ketika menulisnya, jujur saja saya 'benar-benar' membayangkan menjadi anak yatim piatu yang baru saja kehilangan orang tua. Membayangkannya saja saya sudah ngeri. Pedih.

Puisi ini saya persembahkan untuk 3 juta lebih anak yatim piatu di Indonesia.
Pesan saya :

Tetap semangat ya ^_^
Berjuang. Terus. Buatlah orang tuamu bangga pada dirimu.
Agar mereka bisa tersenyum dan berkata pada malaikat di surga nanti
"Lihatlah! Itu anakku! Dia keren kan? Aku bangga sekali punya anak seperti dia."

Terakhir, jadilah lilin-lilin kecil di tengah Dunia yang semakin gelap.




Buat kalian yang masih punya orang tua.
Syukuri keberadaan mereka.
Sayangi mereka.
Banggakan mereka.
Harga setiap moment bersama mereka.

Karena, suatu saat, moment yang paling terasa membosankan bersama mereka pun ketika mereka sudah pergi nanti akan terasa sangat indah, begitu dirindukan kehadirannya sampai-sampai kamu ingin mengulangnya lagi. Bersama mereka.

Selamat membaca ^_^

***


Dalam pejaman mataku
Sosokmu selalu hadir 
Disana
Dalam kegelapan tak berujung
                                               
Dengan senyum yang tak lepas dari wajahmu
Kau anggukkan kepalamu padaku.
Seakan kau ingin berkata padaku :
Baik-baiklah, anakku. Kami menyertaimu.

Panggilanmu seringkali terdengar
Begitu merdu seakan ingin menghiburku
Namun, ketika ku menyahutnya
Hanya hening yang menyambut
                                               
Kau tahu?
Aku sengaja berbuat nakal.
Berharap kau akan keluar dari persembunyianmu
Karena aku sudah lelah merindu

Tapi, mengapa kalian tak kunjung datang?
Apakah kalian sudah tidak peduli lagi padaku?
Oh, kumohon kembalilah
Aku berjanji akan menurut padamu
                                               
Tuhan..
Kemanakah mereka sekarang?
Apakah mereka benar-benar sudah pergi? 
Oh tidak..

Aku bahkan belum berterima kasih
Atas semua pengorbanan mereka padaku
Juga belum meminta maaf
Atas semua kesalahanku pada mereka.
                                                           
Mereka bahkan belum tahu
Betapa bersyukurnya aku
Mempunyai orang tua seperti mereka
Orang tua terbaik di Dunia yang pernah kutemui
           
Tuhan..
Kumohon, beri tahu aku
Agar aku dapat menyusul mereka. Kemanapun.
Kemanakah malaikatku sekarang, Tuhan?

2 komentar:

  1. Huwaaaaa :'( bagus banget puisinya tezz. terharu aku bacanya

    BalasHapus
  2. OMG! Aku sedih :'( aku banyak berbuat salah sama orangtuaku. Dan, aku tak ingin mereka pergi :'(

    BalasHapus