Minggu, 26 Juli 2015

A Call From Him



Malam ini, ketika penyakit saya kembali kambuh.

Tepat 25 menit yang lalu, seseorang seperti mendapatkan sinyal akan apa yang saya derita itu: Papa.
Papa menelepon saya. Beliau seakan tahu saja kapan saya membutuhkan kehadiran seorang teman.
Saya ceritakan apa yang saya rasakan saat ini.

Bagaimana rasa sakit yang tiba-tiba kembali membuncah dalam dada. Penyakit yang telah menggerogoti saya diam-diam dari dalam.

Lalu, bagaikan malaikat, papa mengatakan semua perkataannya yang dengan begitu saja mampu menjadi ‘obat’ untuk meredakan penyakit saya itu.

Mendadak tangisan sedih itu berubah menjadi tangisan haru.

Saya tulis sepercik kisah pada hari ini untuk menunjukkan betapa hebatnya Papa saya itu!
Mungkin juga menunjukkan betapa rapuhnya saya.

Namun, yang terpenting di antara semuanya itu adalah…

Agar jasa-jasa orang yang telah datang dan sempat mengisi kehampaan hidup saya itu tetap terkenang sampai sepanjang masa.

Agar saya suatu saat dapat mengingat kembali bahwa memang masih ada ‘segelintir’ orang yang peduli pada saya.

Saya tidak menuliskannya pada buku diary yang terbuat dari kertas biasa karena buku dari kertas itu dapat hilang, rusak, robek, atau bahkan terbakar. Saya sengaja menuliskannya di sini, di blog. Selain untuk menjadi tempat pelampiasan kesedihan serta curahan hati, suatu saat, berpuluh-puluh tahun nanti saya masih dapat membuka kembali blog ini dan membaca semua isinya. Atau mungkin, ketika saya sudah tidak ada, orang-orang yang saya kasihi dapat membaca blog ini bagaimana saya mengisahkan kebaikan mereka serta perasaan saya terhadap mereka ketika saya tidak mampu mengatakannya secara lisan dan langsung kepada mereka, mereka bisa membacanya sendiri sekaligus ucapan-ucapan terima kasih serta penyesalan atau kekaguman terhadap mereka. Maka dari itu, sebisa mungkin saya tulis artikel-artikel curhatan hati ini ‘sesuai’ dengan apa yang ada dalam ingatan dan perasaan saya sekarang terhadap ‘orang’ atau ‘pengalaman’ yang saya bagikan melalui blog ini.

Anyway, terima kasih, Pa!
Penyakit saya sudah membaik sekarang :”)
Pls. Stay right hee, Pa…

Yang berharap untuk dapat cepat sembuh,
Tessia.

1 komentar: