Rabu, 23 Maret 2016

A Letter for My Teacher(s)




 2 minggu lagi, saya akan menghadapi Ujian Nasional.

Pagi ini, saya bangun seperti biasa, sarapan seperti biasa, mandi seperti biasa, berangkat ke sekolah seperti biasa.
Hari ini. Semuanya terasa seperti biasa saja. Tidak ada yang istimewa.

Akan tetapi, ketika bel pulang sekolah dibunyikan.
Ketika saya dengan teman saya duduk berdua di salah satu sofa sekolah.
Ketika saya merenungkan kembali hari ini.
Suatu kenyataan tiba-tiba menghantam, membuat saya terhenyak pun hanya sejenak.

Hari ini merupakan hari terakhir saya belajar dengan jam pelajaran seperti biasanya di sekolah.
Hari ini merupakan hari terakhir saya dapat belajar materi di sekolah.
Hari ini merupakan hari terakhir saya dapat duduk di kelas mengikuti pelajaran seperti biasa.

Lalu, disusul dengan serbuan pertanyaan lain yang mengganggu saya: Apakah saya sudah melakukan hasil yang maksimal selama masa tiga tahun pembelajaran di SMA Charis? Apakah saya sudah menjadi murid yang baik? Apakah saya sudah melakukan yang terbaik? Apakah saya sudah melakukan hal-hal yang berkesan bagi guru-guru saya?

Tiga tahun yang berjalan begitu cepat.
Sangat cepat.

2 minggu lagi saya akan menjalani Ujian Nasional.
Tentu saja, saya ingin mendapatkan nilai tertinggi. Bila memungkinkan pun saya ingin mendapatkan peringkat nilai Ujian Nasional 10 besar se-kota Malang.

Kemudian, saya berpikir lagi.
Untuk apa saya ingin mendapatkan nilai terbaik?
Selain untuk gengsi, harga diri, pencapaian sebuah prestasi, membanggakan orang tua, membuka jalan sedikit lebih lebar agar diterima jalur SNMPTN, atau agar dapat menjadi lulusan terbaik?

Satu jawaban muncul dalam pemikiran saya beberapa hari setelahnya: menjadikannya sebagai hadiah 'perpisahan' bagi guru-guru di SMA Charis.

Meksipun, hadiah perpisahan tersebut tidak seberapa dengan perjuangan guru selama 3 tahun mengajar saya.
Pengorbanan waktu yang saya gunakan untuk belajar materi Ujian Nasional tidak sebanding dengan pengorbanan waktu yang telah digunakan oleh guru untuk mengajar saya dan teman-teman saya.
Pengorbanan uang yang tidak sebanding dengan apa yang sudah dikeluarkan guru saya
Dimana rasa lelahnya tidak sebanding dengan rasa lelah guru yang telah mengajar dan mendidik siswanya bahkan ada yang sampai 35 tahun mengajar.
Dari segi manapun, nilai tinggi Ujian Nasional tersebut tidak dapat dibandingkan dengan pengorbanan guru yang telah mengajar saya selama tiga tahun di SMA ini.

Untuk dapat dengan ikhlas berjuang meraih nilai terbaik dalam Ujian Nasional, saya perlu untuk memikirkan kembali. Kebaikan dari masing-masing guru yang telah dilakukan pada saya. Dari sini, saya pun juga mendapatkan suatu kenyataan lagi: ada banyak sekali kebaikan dari guru di SMA Charis yang telah dilakukan pada saya.

Teacher Dore, Teacher Lidia, Teacher Unil, Teacher Debita, Teacher Faith, Teacher Jesse, Coach Timo,  Teacher Baggy, Teacher Eva, Teacher Lani, Teacher Mardi, Teacher Priskila, Teacher Sri, Teacher Arie, Teacher Novan, Teacher Adi, Teacher Danni, Teacher Adit, Teacher Dita, Teacher Sharon, Teacher Gustaf, Teacher Justin, Teacher Curtis, Teacher Jean, Teacher Elizabeth, Teacher Uje, Teacher Ema juga tak lupa pada Mr. Paul sebagai salah satu pendiri sekolah Charis.

Pertama-tama, tentu saja untuk Mr.Paul... Terima kasih, Mr. Paul sudah mendirikan sekolah sehebat Charis. Kalau tidak ada Charis, saya tidak mungkin menjadi seperti 'saya' seperti sekarang ini. Kalau tidak ada Charis, mungkin saya tidak bertemu dengan teman yang sekarang menjadi sahabat paling berarti bagi saya, Via. Kalau tidak ada Charis, saya mungkin akan gagap ketika berbicara di depan umum. Kalau tidak ada Charis, saya tidak akan pernah tampil di pertunjukkan besar dan ditonton oleh banyak orang. Kalau tidak ada Charis, saya tidak akan bertemu dengan teman-teman saya (makhluk-makhluk ajaib yang gila, seru, walaupun terkadang ada nyebelinnya juga. Hehe...). Banyak sekali yang tidak akan saya dapatkan apabila tidak ada SMA Charis sekarang ini. Jadi, saya dengan penuh rasa hormat mengucapkan terima kasih pada Mr. Paul sebagai salah satu founder Charis.

Mr. Paul, I just feel like I should say this to you in my blog: I really proud to be one of Charis' students.

'Charis' sesuai dengan namanya, benar-benar memberikan anugerah dan perubahan besar dalam kehidupan saya.

Mr. Paul, dengan jujur, saya ingin mengaku bahwa saya begitu bangga ketika beberapa penampilan saya ditonton langsung oleh Mr. Paul. Pada saat saya tampil sebagai Grizabella di CATS, membacakan puisi di Poetry Recitation, memerankan pemburu jahat di PEACE, bahkan sampai saya melakukan sidang KTI. Saya sangat bangga dapat dilihat oleh Mr. Paul.

Saya juga sangat bahagia ketika Mr. Paul pernah mengucapkan kalimat pada saya yang menyatakan bahwa Mr. Paul sangat bangga terhadap saya. Terima kasih :)

Ketika saya merasa tidak ada hal yang dapat dibanggakan dalam diri saya, Mr. Paul justru mengatakan "I'm very proud of you. You are such a great student.". Perkataan sederhana itu memberikan saya dorongan semangat untuk berkarya yang lebih luar biasa lagi. Terima kasih, Mr. Paul. Sudah hadir dan menjadi saksi dalam beberapa momen terbesar dalam kehidupan saya, sudah memberikan saya pujian dan semangat, dan yang terpenting, sudah membuat 'Charis' ada. Terima kasih.. Terima kasih banyak, Mr. Paul. May God bless you and your family. Forever..

Teacher Lidia, terima kasih ya. Teacher bersedia meluangkan waktunya untuk saya. Teacher memperhatikan saya sedemikian rupa. Teacher pada waktu itu memanggil saya dan menanyakan saya, "Apakah kamu baik-baik saja?" ketika saya sedang merasa bahwa tidak ada orang lain yang memperhatikan saya. Jujur saya, pada waktu Teacher menanyakan hal tersebut, malam hari sebelumnya saya sedang berada pada satu titik dimana saya merasa sangat sedih, sangat hancur. Pada waktu itu, saya benar-benar menangis sendirian di dalam kamar dan bertanya-tanya "Mengapa tidak ada yang peduli pada saya? Apakah saya ini pantas untuk hidup? Apakah ada orang di luar sana yang memperhatikan saya?" Lalu, tidak disangka-sangka, pada keesokan harinya Teacher memanggil saya dan menanyakan kondisi hati saya.

Satu perkataan yang pada waktu itu sangat berkesan bagi saya adalah, "Jangan pernah kamu merasa sendirian. Masih ada Teacher yang peduli sama kamu. Teacher disini kan berperan sebagai mama kamu di sekolah. Jangan lupa juga, ada Tuhan yang peduli sama kamu. Buktinya, Tuhan menyuruh Teacher untuk bertanya padamu seperti ini. Kamu itu biji mata Tuhan. Kalau kamu sakit, apakah Tuhan juga tidak merasakan sakit?"

Terima kasih, Teacher. Tepat pada waktu itu, Teacher menyelamatkan jiwa saya yang seperti sudah kehilangan harapan. Terima kasih...

Jujur saja, pada awalnya, saya berpikir bahwa Teacher Lidia merupakan guru yang galak dan jutek. Akan tetapi, setelah mengenal Teacher Lidia lebih dekat, saya pun tahu bahwa ternyata Teacher Lidia merupakan guru yang peduli dan perhatian. Terima kasih ya, Teacher :')

Untuk Teacher Unil, yang pada waktu kelas sebelas sempat mendengarkan curhatan saya mengenai perubahan sikap sahabat saya dan dengan sabar memberikan saya suatu pengertian dan perspektif baru. Mengajarkan saya untuk dapat bersikap bijaksana dalam menghadapi masalah. Terima kasih, Teacher Unil :) Juga untuk tumpangan yang diberikan oleh Teacher Unil pada waktu malam hari setelah pertunjukkan PEACE.

Teacher Jesse yang sudah mengajari saya pelajaran Bible di kelas 10 dan kelas 11. Jika mengingat waktu kelas saya diajar oleh Teacher Jesse, entah kenapa, saya sendiri merasa bersalah. Teacher Jesse... Terima kasih sudah membagikan pengetahuan alkitab pada saya dan teman-teman di kelas 10 dan kelas 11. Maaf Teacher... Apabila selama kami diajar oleh Teacher Jesse, kami seperti kurang tahu bagaimana caranya bersikap menjadi murid yang baik. Maaf karena mungkin kami terlalu banyak berbicara dan tidak memperhatikan Teacher Jesse saat mengajar. I'm really sorry...
Teacher Jesse... Wherever you are right now, I really wish you and your family will always be fine. Thanks.. You have been a great bible teacher for us.

Hallo, Wie geht es Ihnen? Tbh, saya sangat bangga karena mendapatkan kesempatan untuk diajar oleh Coach Timo dalam hal filosofi. Seorang komentator sepak bola yang cukup kondang dan bolak-balik masuk acara sepak bola dalam TV sempat menjadi guru filosofi saya di SMA Charis. Terlepas dari sosok Coach Timo yang cukup terkenal di publik, khususnya di kalangan penggemar sepak bola.. Saya sangat menyukai bagaimana caranya menjelaskan mengenai kearifan Socrates dan muridnya, Plato, serta Aristoteles yang ajarannya sedikit melenceng dari Socrates, kemudian Imanuel Kant yang hadir karena dibangkitkan amarahnya oleh karena teori David Hume. Tidak semua sekolah memberikan pelajaran filosofi. Dan, saya sangat beruntung, karena saya mendapatkan kesempatan langka tersebut. Belajar filosofi membuat saya menjadi orang yang lebih bijak dalam menyelesaikan dan memikirkan permasalahan yang terjadi. Filosofi juga membuat saya terbuka dengan perspektif lain. Salah satu teori yang sangat saya kagumi adalah Pantha Rei dari Heraclitus bahwa 'Everything flows'. Semua hal dapat berubah. Termasuk, orang yang kita sayang pun dapat berubah. Hal yang khas dari Coach Timo adalah kebiasannya mengucapkan kata 'anyways' ketika peralihan dari Rabbit Trail ke topik utama pembahasan, bagaimana cara Coach Timo ketika tertawa, bagaimana postur atau gaya tubuh Coach Timo ketika sedang mengajar.

Coach Timo... Saya sangat menikmati waktu-waktu pembelajaran filsafat di kelas. Terima kasih sudah memberikan saya dan teman-teman kesempatan langka ini yang belum tentu kami dapatkan di sekolah lain yaitu, belajar filsafat. Teori dari para filsuf beberapa relevan dengan masalah yang saya hadapi sehingga secara tidak langsung memberikan saya semangat pada diri saya dan pembelajaran yang bermanfaat.

Coach Timo... Teruslah mengajar filsafat di Charis ya!!! Jangan pernah berhenti mengajar..Ya? Ya? Hehe.. Oh ya, semoga sukses untuk film Rudy Habibie-nya <3 Machs gut

Teacher Dita... Karena beliau, saya dapat menjadi seorang performer. Pertama kali menjadi performer, saya dipilih menjadi Grizabella di CATS. Jujur saja, saya kaget. Karena diantara semua teman-teman saya yang memiliki suara lebih merdu, Teacher Dita memilih saya untuk menjadi Grizabella. Broadway "CATS" menjadi suatu pengalaman tersendiri yang sangat berkesan. Dari persiapan yang sering ditegur oleh Teacher bahkan sampai dibilang bahwa pertunjukkan broadway kami hanya layak dijual dengan tiket seharga seribu sampai menjadi pertunjukkan yang luar biasa. Saya tidak akan pernah melupakan bagaimana kegugupan teman-teman pada waktu beberapa jam sebelum pertunjukkan terutama di hari pertama, kebahagiaan dan kebanggaan pada diri teman-teman setelah menyelesaikan pertunjukkan CATS, kerja keras semua orang untuk mewujudkan CATS menjadi sebuah pertunjukkan yang luar biasa, latihan broadway CATS yang sempat terjadi konflik di dalamnya, lagu-lagu yang dinyanyikan dalam pertunjukkan, teman-teman yang terlihat beda dari kesehariannya di sekolah setelah berada di atas panggung, serta senyuman mereka... Semuanya tidak akan saya lupakan. Selamanya... Kenangan tersebut akan saya simpan dalam hati. Juga, kesempatan untuk membacakan puisi bagi sahabat saya di Recitation Poetry. Walaupun saya tidak menjadi yang terbaik pada waktu itu, saya tetap merasa bahagia karena at that very moment I could read a poetry for my best friend. For the first time and the last time. Terima kasih, Teacher Dita. Atas kesempatan yang telah diberikan pada saya selama ini.

Teacher Sharon.. If you read this one, I just want to tell you. To be honest, when you told us that you won't teach us again, I couldn't hold my tears. I let it out. That is the first time I cried because a teacher won't teach me again, seriously. Teacher Sharon, I'm very thankful because you gave us such a wonderful time in Literature study hall. I really enjoyed that study hall with you and other friends :) I like the way you teach us. In my mind, you are such a great teacher I've ever met! :) You are always appreciate what I did. It shows from your comment in every project I've made. Thank you, Teacher Sharon. I know it has been very long time but.. Congratulations for your baby! I'm pretty sure your baby will be such a blessing in this World and he/she will be very proud to have you as her/his mother and Tc Curtis as her/his father :) Anyway, I really like your cookies. Could I eat some of your cookies again someday? X') hehe.

Teacher Lani... Hehehe.. Halo, Teacher :) Pertama-tama, kesan saya terhadap Teacher Lani itu.... guru yang matematikanya ndewo banget. Haha. Kedua, Teacher Lani mudah marah hehe.. Soalnya, kalau saya bertanya, Teacher Lani seringkali menegur saya. Akan tetapi, seiring waktu berjalan, saya memperhatikan Teacher Lani sebagai guru yang 'gemar' membagi-bagikan makanan. Beberapa kali ketika saya di kelas matematika sendirian, Teacher Lani menawarkan kue atau makanan yang dibawanya pada guru lain. Saya juga melihat Teacher Lani sebagai guru yang sebenarnya gemar bergaul dan ramah. Walaupun orang lain menilai Teacher Lani sebagai guru yang 'kaku', saya pun sempat beranggapan demikian. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, penilaian tersebut meluntur. Memang Teacher Lani tidak pernah tertawa terbahak-bahak bersama dengan saya dan teman-teman ketika sedang bercanda, akan tetapi, saya sering sekali melihat Teacher Lani sebenarnya ikut tersenyum atau tertawa sedikit dengan guyonan teman-teman. Soal-soal matematika dari Teacher Lani saya anggap sebagai 'mimpi buruk' akan tetapi tanpa saya sadari, soal-soal dengan tingkat kesulitan seperti itu justru menantang saya untuk belajar dan berusaha lebih keras. Teacher Lani.. Doakan saya supaya dapat nilai UN Matematika di atas 90 ya, Teacher! Saya senang sekali waktu pulang sekolah tadi, Teacher Lani berkata pada saya, "Kamu pasti bisa mendapatkan nilai yang tinggi. Percaya diri saja.. Tidak usah takut." Terima kasih banyak, Teacher.

Teacher Lani.. Jaga kesehatan Teacher Lani ya :') Saya pasti akan rindu diajar matematika lagi oleh Teacher Lani, teguran-teguran dari Teacher Lani. Teacher Lani kalau mengendarai motor harus lebih hati-hati lagi, ya supaya tidak kecelakaan lagi. Teacher Lani juga jangan sampai kecapekan. Murid-murid masih membutuhkan Teacher untuk menjadi guru matematika mereka :)) Satu lagi, saya paling suka kalau melihat Teacher Lani tersenyum :)) 20 tahun lebih muda loh, Teacher. Hehehe.. Tapi, seriusan, saya suka melihat Teacher Lani kalau sedang tersenyum atau tertawa kecil. Sering-sering tersenyum ya, Teacher :)) Bukan berarti senyum-senyum sendiri... Tapi, tersenyum 'bahagia' bersama dengan murid-murid juga :))))) Mungkin tidak ya saya di lain waktu melihat Teacher Lani tertawa terbahak-bahak? Hehe..

Teacher Lani....
Saya bangga menjadi murid Anda.
Terima kasih banyak sudah menjadi guru matematika yang baik.
Bagi saya, juga bagi teman-teman.

Untuk Teacher Dore... Terima kasih sudah menjadi guru kimia sekaligus kepala sekolah yang baik bagi SMA Charis. Terus semangat ya, Teacher! :) Menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah, tetapi Teacher Dore berani mengambil tantangan tersebut. Keren! x)

Teacher Elizabeth.. Walaupun saya baru diajar oleh Teacher Elizabeth di kelas 12 ini. Tapi, saya sudah kagum dengan kesabaran yang dimiliki oleh Teacher Elizabeth dalam mengajar murid-muridnya. Saya juga kagum dengan Teacher Elizabeth yang selalu mau mengajari saya dan teman-teman apabila bertanya mengenai materi kimia yang kurang dipahami pada waktu jam Vocational Program. Saya sebetulnya senang waktu saya tahu bahwa Teacher Elizabeth akan dipindah ke ruangan kelas saya yang sekarang. Jadi, Teacher Elizabeth tidak perlu sendirian lagi di Laboratorium Aletheia ketika tidak sedang mengajar :)) Sejauh ini, kesan saya terhadap Teacher Elizabeth adalah... beliau merupakan guru yang baik, perhatian juga, sabar, ramah, dan periang :)) Saya beruntung sempat diajar oleh Teacher Elizabeth. Juga, terima kasih sudah menjadi penguji Karya Tulis Ilmiah saya, Teacher :)

Kepada para guru yang sempat menjadi HRT saya: Teacher Jean, Teacher Mardi, dan Teacher Baggy. Saya beruntung sekali ditempatkan di kelas yang HRT-nya adalah Teacher Jean (kelas 10), Teacher Mardi (kelas 11), Teacher Baggy (kelas 12).

Untuk Teacher Jean... Saya seringkali melihat postingan Teacher Jean yang sangat bersyukur karena dapat mengajar anak-anak SD yang lucu-lucu. Pasti lebih membahagiakan ya daripada mengajar kelas saya yang ribut dan nakalnya minta ampun x'D Teacher Jean... Terima kasih sudah menjadi guru biologi (kelas 10) dan guru kimia (kelas 10 dan kelas 11) saya dengan baik. Teacher Jean sejauh yang saya tahu merupakan guru yang gemar memasak :))) Kenangan sewaktu menghias kelas dan menjaga stand sewaktu Charis Open House tidak akan pernah saya lupakan :) Salah satu kenangan bersama Teacher Jean yang paling saya ingat adalah sewaktu saya bercerita mengenai 'perpisahan' dengan seseorang sampai menangis di hadapan Teacher Jean dan Anda hanya mendengarkannya dalam diam. Terima kasih sudah mau mendengarkan saya, Teacher Jean :)

Teacher Mardi... salah satu HRT yang paling berkesan bagi saya. Teacher Mardi... Kelas 11 IPA bagi saya merupakan masa-masa kelas terbaik yang pernah saya jalani selama saya bersekolah dari TK sampai SMA. Terima kasih Teacher Mardi pada waktu dulu sempat membolehkan saya dan teman-teman lepas sejenak dari kepenatan dengan bermain Gobag Sodor :)) Saya sedih sekali waktu Teacher Mardi mengumumkan di depan kelas, pada satu jam pelajaran fisika bahwa itu merupakan terakhir kalinya bagi kami belajar Fisika.... Tiba-tiba, saya merasa seakan-akan saya harus menerima kenyataan bahwa 'perpisahan' itu semakin dekat. Jujur, saya sangat merindukan masa-masa di kelas 11 IPA, masa dimana Via belum pindah ke Pekanbaru dan Teacher Mardi masih menjadi HRT saya. Akan tetapi, pada kenyataannya, saya tidak dapat memutarbalikkan waktu, sehingga yang dapat saya lakukan hanyalah menikmati sebuah tayangan dalam kepala yang hadir sebagai memori. Saya senang ketika beberapa kali melihat Teacher Mardi masih mengenakan kaus kelas 11 IPA :))

Teacher Mardi.. Semangat ya!!! :)))))))

HRT saya yang terakhir di SMA Charis, Teacher Baggy. Saya sangat menikmati setiap obrolan saya dengan Teacher Baggy. Saya suka bagaimana cara Teacher Baggy melihat dalam suatu masalah dan secara tidak langsung saya belajar dari beliau bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah. Saya pernah berkata pada Teacher bukan bahwa Teacher Baggy merupakan salah satu guru yang paling sering saya ajak bicara? :) Teacher Baggy, terima kasih sudah mau menjadi teman saya bertukar pemikiran... Terima kasih sudah melatih kemampuan berpikir kritis saya dan teman-teman. Teacher Baggy adalah salah satu guru yang kecerdasannya sangat saya kagumi. Teacher Baggy, sebagai HRT terakhir saya di SMA, saya hanya mau mengucapkan terima kasih atas apa yang telah Teacher Baggy lakukan pada saya.. pada teman-teman saya. Pada setiap perkataan dan cerita penuh makna yang telah Teacher Baggy sampaikan. Terima kasih :)

Masih ada banyak lagi nama-nama Teacher yang belum saya sebutkan satu per satu kebaikannya. Tetapi, percayalah... Kalian tidak ada bedanya dengan nama-nama Teacher yang sudah saya jabarkan di atas. Kalian tetaplah guru yang mengagumkan. Teacher Uje yang membuat saya akhirnya dapat mengedit foto dengan Photoshop dari yang awalnya tidak bisa menggunakannya sama sekali, Teacher Ema yang membuat saya dapat membuat website dan aplikasi android tersendiri, Teacher Debita sebagai guru matematika saya kelas 10 dan kelas 11 yang membuat saya jatuh hati terhadap matematika, Teacher Priskila yang sudah mengajarkan saya bagaimana cara menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (saya benar-benar menikmati waktu dan setiap materi pembelajaran Bahasa Indonesia saya selama SMA! Terima kasih x)), Teacher Arie sebagai guru fisika pertama saya di SMA yang sangat humoris, Teacher Gustaf yang saya cap sebagai salah satu guru pualing sabar di SMA Charis (terima kasih sudah meningkatkan kemampuan saya dalam bermain musik), Teacher Adi yang walaupun cuma satu tahun diajar oleh beliau tetapi terima kasih sudah memberikan ilmunya dalam bermain musik pula pada saya, Teacher Sri yang sudah rela menunda waktu kepulangannya hanya untuk mendengarkan curhatan dan tangisan saya (hehehe.... Terima kasih banyak, Teacher!!), Teacher Novan yang sudah mengajari saya sedikit ilmu akuntansi dan memberikan sedikit banyak guyonan sehingga membuat saya tertawa terpingkal-pingkal selama waktu pelajaran Ekonomi (terima kasih, Teacher Novan... Anw, Teacher Novan sepertinya berbakat jadi Stand Up Comedy, deh.. Hehe), Teacher Adit sebagai guru sosiologi, sejarah, dan geografi yang luar biasaaaaaaaa (terima kasih atas Teacher sudah mau mengantarkan saya, Ellen, Devina, dan Christo ke Universitas Machung. Maaf sudah membuat Teacher pada waktu itu naik turun tangga mencari saya dan teman-teman. Terima kasih juga atas kesempatan yang diberikan pada saya untuk mengikuti lomba jurnalis DBL :)), Teacher Danni yang sudah mengajarkan saya pelajaran olahraga dari kelas 10 sampai kelas 12, menjadikan saya dari yang tidak bisa softball menjadi sedikit dapat bermain softball, melatih saya sehingga dapat bermain tenis meja, memberikan saya dan teman-teman pengalaman untuk melakukan sebuah petualangan kecil di hutan, dan segudang pengalaman lainnya yang tidak dapat saya lupakan juga. Teacher Eva yang sudah mau direpoti masalah pendaftaran ke universitas, Teacher Justin yang walaupun cuma sebentar diajar oleh beliau tetapi saya sangat merasa tertolong dengan speaking exercises yang dilakukan bersama dengan beliau, dan Teacher Faith yang sudah mengajari saya pelajaran berharga mengenai bagaimana caranya memberikan pertolongan pertama saat seseorang mengalami kondisi darurat.


Untuk semua teacher...

Saya, sebagai pribadi, tentu pernah membuat teacher marah atau tersinggung karena perkataan dan perbuatan saya.

Menyadari akan hal itu, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Saya memang bukan murid yang terbaik,
saya hanya murid yang biasa-biasa saja
Tetapi, terima kasih atas segala bentuk apresiasi dan kepercayaan yang diberikan oleh guru kepada saya
Sehingga, saya diberikan kesempatan untuk boleh sedikit berbangga atas diri saya sendiri

Maaf karena mungkin saya sudah mengeluh ketika diberi tugas padahal tugas tersebut dimaksudkan untuk melatih tanggung jawab dan mempersiapkan saya di jenjang selanjutnya
Maaf karena mungkin saya sudah lalai mengerjakan tugas yang diberikan.
Maaf karena saya mungkin seringkali tidak memperhatikan pelajaran di kelas.
Maaf jika saya pernah mengecewakan guru-guru semua.

Untuk semua hal--baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, yang dapat melukai hati para guru.
Saya mengucapkan minta maaf yang sebesar-besarnya.

Saya sungguh bersyukur mendapatkan kesempatan untuk diajar dengan guru-guru semua.
Saya bukan siapa-siapa tanpa bimbingan dan ajaran kalian.
Saya merasa sangat sedih ketika mengingat bahwa waktu kelulusan SMA semakin dekat

Sesungguhnya, saya masih merasa bahwa diri saya ini belum memberikan apapun yang dapat membanggakan nama Charis di mata masyarakat. Maafkan saya.

Teacher...
Selepas saya dari Charis, saya pasti akan merindukan kalian semua.
teguran kalian,
ajaran kalian.

Di Charis, saya merasa sudah menjadi keluarga dengan para guru.
Sekolah Charis sendiri bahkan sudah terasa seperti 'rumah' bagi saya.

Terima kasih,Tuhan,
Charis,
Mr. Paul
juga teachers dan,
coach

Take care.

Regards,
Evangelina Tessia Pricilla. 
 

1 komentar:

  1. You made me speechless,girl...someone who had overcome her own fear, doubt,bitter and many complicated feeling,is the one who win herself and will win life.
    I saw God is working in you and preparing you to be a big impact in d future. I wish you the best and Im gonna miss u anyway...

    BalasHapus