Sabtu, 25 Juni 2016

Lukaku tidak seberapa



18 tahun saya hidup, saya sudah bertemu dengan banyak bentuk patah hati;
Ditusuk teman dari belakang,
Difitnah oleh teman sebangku,
Dibohongi oleh banyak orang,
Ditinggal oleh orang yang sangat dikasihi,
Dibenci tanpa alasan,
Dijauhi seolah-olah saya adalah seorang penjahat kelas berat,
Diingkari perjanjiannya oleh orang yang paling dipercaya,
Dibicarakan keburukannya oleh banyak orang,
Dipandang sebelah mata oleh keluarga sendiri,
Dihina oleh orang sekitar,
Dilukai hatinya oleh sahabat yang sudah bagaikan keluarga sendiri,
Diasingkan oleh teman sekolah,

Di atas semua itu, saya belajar agar luka itu tidak membuat saya dingin,
Menyimpan dendam atau kepahitan pada orang lain,`
Berhenti menolong sesama,
Trauma untuk mencari sahabat baru,
Mematikan lingkungan sekitar,
Melawan takdir manusia sebagai makhluk sosial.

Saya tidak membiarkan luka itu merusak diri saya lebih parah.
Cukup luka itu membuat saya menangis berhari-hari di dalam kamar,
Membuat saya murung setiap kali saya mengingatnya,
Cukup luka itu merenggut waktu-waktu dalam kehidupan saya untuk ‘berbahagia’

Tidak akan saya biarkan luka itu membuat saya memusnahkan orang-orang di sekitar saya,
Tidak akan saya biarkan luka itu membuat saya membenci setiap manusia di muka bumi ini,
Tidak akan saya biarkan luka itu membuat saya terus berkorban dan mengasihi orang lain.

Saya memutuskan untuk menjadi berbeda dengan dunia ini.
Luka yang saya rasakan tidak seberapa dengan luka yang sudah Tuhan tanggung untuk menanggung dosa manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar