Hai, Blog. Apa kabar, Blog?
Rindukah dirimu akan kehadiranku?
Hahaha.
Maaf, sudah lama tidak menyapamu lagi.
Aku terlalu sibuk akhir-akhir ini dengan pekerjaan sekolah yang cukup menumpuk.
Ditambah lagi, pertunjukan theater yang satu minggu lebih 3 hari nanti akan ditampilkan.
Lomba karya tulis yang kuikuti juga mengurus tanggung jawabku sebagai ketua penyelenggaraan Mission Trip.
Hai, Blog.
Aku merasa terpuruk saat ini.
Baik dalam keadaan fisik maupun emosional.
Secara fisik, akhir-akhir ini, aku sering merasakan sakit di bagian samping perut --mungkin, bagian ginjal?-- Tapi, aku yakin kok, ginjalku masih baik-baik saja! :")
Secara emosional?
Aku seperti mudah stress.
Aku mudah merasa sedih.
Memikirkan sesuatu lalu merenunginya terlalu lama, terlalu dalam.
Mudah tersinggung, mudah sakit hati, mudah marah.
Aku... Minta maaf ya kalau sempat menyakiti hati kalian.
Maaf.
Maaf.
Jangan tinggalkan aku ya...
Aku..
Butuh..
Kamu..
Hmm..
Intinya, aku merasa tidak baik-baik saja.
Rasanya, aku ingin berteriak meminta tolong
Aku ingin melepas penat dengan mengobrol bersama orang yang disayang sampai larut, dalam waktu yang cukup lama dan membicarakan banyak hal.
Karena, aku tipe orang yang hanya bisa berbicara panjang lebar dengan orang yang disayang, akhirnya aku hanya memojok sendirian.
Entahlah.
Aku hanya merasa seperti aku tidak diterima dalam suatu perkumpulan, banyak perkumpulan bahkan.
Aku lebih banyak menjadi pendengar yang diam karena tidak diajak berbicara oleh lawan bicara karena dia terlalu asyik berbincang dengan lawan bicara lainnya dan aku tidak tahu harus menanggapinya dengan apa.
Akhirnya, daripada aku merasa sendirian di dalam suatu perkumpulan, lebih baik aku 'sendirian' seutuhnya saja sekalian.
*menghembuskan napas*
Kemarin, seseorang berkata padaku. Bahwa, aku cukup egois karena mengharapkan kehadiran seseorang yang kusayangi untuk menemaniku mengobrol tentang banyak hal, tertawa bersama, menceritakan kisahku padanya lalu menyeka air mata dengan perasaan lega? Katanya, semua orang mempunyai urusan dan kesibukannya masing-masing.
Ya, aku mengakui hal satu itu. Aku setuju.
Tapi, apakah itu berarti akutidak boleh mengharapkan kehadiran mereka?
Apakah itu berarti aku tidak bisa meminta sedikit saja waktu mereka untuk menemaniku. Disini. Apabila memang benar aku berharga di mata mereka? Hmm?
Hmm..
Kalau memang itu benar.
Mereka terlalu sibuk meluangkan waktunya untukku.
Untuk mendengarkan kisahku.
Untuk menemaniku mengobrol sepanjang malam.
Untuk tertawa bersama denganku.
Aku hanya meminta pada Tuhan.
Tolong redakanlah emosiku, sakit hatiku.
Buatlah aku menjadi sahabat yang mengerti kondisi sahabatnya yang lain.
Buatlah aku menjadi sahabat yang tidak menuntut terlalu banyak
Berilah aku kekuatan untuk menghadapi kesedihan-kesedihan ini sendirian
Meski, harus tanpa mereka.
Tanpa kehadiran orang yang kusayangi :)
Tolong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar