Hai...
Saya tidak tahu harus bercerita kepada siapa lagi selain sama kamu.
Ya, kamu.
Siapapun kamu.
Yang penting saya merasa ada yang mendengarkan saya :)
Kabar saya hari ini; buruk.
I'm getting worse every day.
No one cares about me.
Serasa seharusnya saya tidak pernah dilahirkan saja di Dunia ini...
Ketika saya berada di tengah keramaian,
saya hanya dapat duduk di antara mereka
dan mendengar bagaimana percakapan mereka berlangsung.
Saya merasa invisible.
I'm the one who always getting left behind.
Semua orang yang pernah dekat dengan saya pun..
pada akhirnya memutuskan untuk...
...menyerah
Sakit?
Jelas.
Kecewa?
Jelas.
Akan tetapi, saya lebih suka menyalahkan diri saya sendiri.
Ketika mereka memutuskan untuk menjaga jarak dengan saya.
Awalnya, saya berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankannya.
Akan tetapi, kemudian, saya memutuskan untuk membiarkan mereka pergi.
Membiarkan hubungan kedekatan yang pernah terjalin dulu hancur begitu saja.
I miss our conversations.
I miss how we used to talk everyday
and, how I was able to talk about everything inside my mind with them.
I did my best to keep them.
But..
Ya, everything has changed.
Jujur saja. Saya masih belajar untuk menjalani hari tanpa kehadiran 'mereka' lagi.
Saya masih berusaha untuk mengobati luka dalam hati saya yang entah sudah separah apa ini sampai dalam kurun waktu beberapa tahun pun tak juga sembuh, malah semakin memburuk.
I hate expectations.
Once when they tried to say 'Hi' with me
I hope we could talk like we used to.
But, it never happen.
They just said 'Hi' then leave me.
I wish I could turn back time.
But, I can't
So here I am.. Ended up alone. In emptiness.
Berharap seharusnya saya tidak pernah ada sebelumnya.
Berharap seharusnya saya tidak pernah memiliki hati
sehingga tidak perlu merasa sakit.
Day by day,
the loneliness,
the past
still consume me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar