Keajaiban: suatu hal yang terjadi dan di luar logika, nalar manusia.
Mantra: rangkaian kata yang digunakan untuk mengundang keajaiban; kata-kata yang ajaib.
Rapalan, Mantra, Keajaiban, Sihir, Magic, atau apapunlah kau bebas menamainya.
Percayakah kamu pada semuanya itu?
Percayakah kamu pada suatu hal di luar nalar?
Berhentilah berpikir mengenai unicorn, Cinderella, Harry Potter, Narnia, dan sebagainya.
Bukan. Saya tidak membicarakan hal-hal demikian. Sesuatu yang ingin saya beberkan pada kalian ini jauh lebih berharga dibandingkan rapalan mantra Harry Potter. Jadi, ini rahasia. Hanya kita berdua saja yang boleh tahu...
.
.
.
ya?
Seperti mantra yang kau lihat di buku fantasi maupun dongeng. Mantra bersifat spesifik, tepat terhadap hal apa atau siapa yang dituju. Mantra ini sifatnya khusus, hanya satu tujuan yang ingin dicapai; membuat kehidupan terasa lebih menyenangkan.
Kehidupan siapa?
Kehidupanmu.
Kehidupan orang-orang kesayanganmu.
Kehidupan orang-orang disekitarmu.
Tidak percaya?
Cobalah katakan "aku sayang mama" pada mamamu setiap kali beliau terlihat kelelahan setelah membereskan rumah seharian, dan "aku sayang papa" pada papamu sehabis pulang kerja. Atau, katakan pada mereka, "Ma, Pa, aku bahagia". Tidakkah kau lihat senyum itu di wajah mereka? Ataupun, kalau kau tidak dapat melihatnya, tak apa. Itu tandanya mereka sedang sibuk tersenyum di dalam hatinya. Tidakkah kau lihat air mata bahagia orang tuamu yang diam-diam tertahan di kelopak mata itu? Tidakkah kau dengar doa mereka yang bersyukur pada Tuhan karena memiliki anak sepertimu?
Cobalah katakan "aku akan selalu ada buatmu" pada sahabatmu yang sedang bersedih? Tidakkah kau dengar bisiknya yang diam-diam berterima kasih karena memilikimu sebagai sahabatnya? Atau, coba menjadi pendengar bagi orang asing berwajah murung di tengah jalan, "Anda kenapa? Kelihatannya anda sedang tidak baik." Tidakkah kau menyadari bahwa kata sederhanamu itu dapat menyelamatkan nyawa orang lain, atau sahabatmu (mungkin)?
Cobalah katakan "Hei, kamu hebat, ya!" pada temanmu yang berprestasi, entah dalam bidang apapun. Tidak perlu temanmu mendapatkan juara tingkat Nasional, juara dalam perlombaan sederhana atau terpilihnya dia sebagai staff panitia suatu acara pun juga perlu untuk diapresiasi. Tidakkah kau sadar bahwa pujianmu nantinya akan membentuk seseorang menjadi sosok yang luar biasa lalu namamu akan dikenang sepanjang hidup dia sebagai salah satu orang paling berpengaruh dalam perjalanan kesuksesannya? Siapa sangka?
Cobalah katakan "Mau ke kantin bareng, gak?" pada mereka yang sering terlihat sendirian. Tidakkah kau melihat senyuman yang diam-diam mengembang pada wajahnya? Tidakkah kau sadar kau baru saja membuat seseorang merasa bahwa dirinya cukup berharga?
Terakhir, cobalah katakan, "Aku memiliki banyak masalah. Tapi, saya percaya, bahwa Engkau adalah Tempat Perlindungan saya. Engkau pasti akan menolong saya. Saya tetap mengucapkan bersyukur atas hari ini." pada Tuhanmu, Penciptamu. Tidakkah kau merasa sangat terhormat apabila bisa membuat Penciptamu bahagia?
Cobalah katakan semuanya. Cobalah, Kawan. Dibandingkan menjadi pedang, ubahlah lidahmu menjadi madu bagi sesamamu. Lidah yang mampu membangun, bukan menjatuhkan. Lidah yang mampu menyelamatkan, bukan membinasakan.
Katakan padaku keajaiban apa yang terjadi ketika kamu sudah merapalkan mantra ajaib di atas, ya? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar